
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam serta nikmat sehat sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini.
Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Baginda Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Sallam sang pembawa risalah kemenangan.
Hari ini, kita akan membahas tentang keistimewaan bulan Muharram, salah satu bulan suci dalam kalender Islam. Bulan Muharram memiliki beberapa aspek yang membuatnya istimewa dan bernilai dalam agama Islam.
Mari kita bahas beberapa keistimewaan bulan Muharram:
Bulan Muharram adalah bulan yang pertama dalam kalender Islam: Bulan Muharram adalah awal dari tahun baru Hijriyah, yang menandai peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.
Hijrah ini merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menandai awal dari kekuasaan dan perkembangan Islam sebagai agama dan masyarakat.
Ada beberapa keistimewaan Bulan Muharram:
Bulan Muharram adalah salah satu bulan yang istimewa. Ketinggiannya telah diabadikan dalam Al-Qur’an bersama tiga bulan lainnya, yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Keutamaan bulan Muharram tercermin dalam Surat At-Taubah ayat 36, yang berbunyi sebagai berikut:
Allah berfirman:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ٣٦
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus..” (QS. At Taubah: 36)
Dari ayat di atas yang dimaksud dengan empat bulan haram adalah bulan Dzul Qa’dah, Dzulhijjah, Muharram (tiga bulan ini berurutan) dan Rajab.
Disebut bulan haram karena bulan ini dimuliakan oleh masyarakat Arab, dari zaman jahiliyah hingga zaman Islam. Pada bulan-bulan haram, peperangan tidak diizinkan.
Az Zuhri berkata:
كَانَ الْمُسْلِمُونَ يُعَظِّمُونَ الْأَشْهُرَ الْحُرُمَ
“Dulu para sahabat menghormati syahrul hurum” (HR. Abdurrazaq dalam al-Mushannaf, 17301)
Dari Abu Bakrah radliallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ“
“Sesungguhnya zaman berputar sebagaimana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan: Dzul Qo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya’ban.” (HR. Al Bukhari & Muslim)
Bulan Muharram disebut sebagai bulan Allah. Mengapa Muharram dianggap sebagai bulan yang dimiliki oleh Allah? Padahal, Muharram memiliki keutamaan yang sama atau bahkan lebih sedikit dibandingkan bulan Ramadhan.
Menurut Syekh Jalalauddin As-Suyuthi, keistimewaan bulan Muharram terletak pada namanya yang islami, berbeda dengan nama-nama bulan hijriah lainnya.
Sebelumnya, nama-nama bulan dalam kalender hijriah digunakan pada masa jahiliah sebelum Islam datang. Muharram sendiri dulunya bernama Shafar Awwal, sedangkan bulan setelah Muharram dinamai Shafar Tsani.
Namun, ketika Islam datang, Allah menamai Shafar Awwal dengan bulan Muharram, yang diberkahi dengan asma-Nya.
Dengan demikian, Muharram menjadi istimewa karena Allah sendiri yang memberikan namanya, menjadikannya bulan yang berharga bagi umat Islam.
Meskipun Muharram tidak sama dengan bulan Ramadhan dalam hal amalan ibadah dan keutamaan, kehadiran bulan ini tetap disucikan oleh Allah dengan memuliakannya sebagai bulan yang bermakna secara islami dan memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk meraih berkah-Nya.
Bulan Muharram adalah bulan yang paling mulia setelah Ramadlan
Hasan Al Bashri mengatakan:
إِنَّ اللَّهَ افْتَتَحَ السَّنَةَ بِشَهْرٍ حَرَامٍ وَخَتَمَهَا بِشَهْرٍ حَرَامٍ، فَلَيْسَ شَهْرٌ فِي السَّنَةِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ أَعْظَمَ عِندَ اللَّهِ مِنَ الْمُحَرَّمِ، وَكَانَ يُسَمَّى شَهْرُ اللَّهِ الْأَصَمُّ مِنْ شِدَّةِ تَحْرِيمِهِ.
“Allah membuka awal tahun dengan bulan haram (Muharram) dan menjadikan akhir tahun dengan bulan haram (Dzulhijjah). Tidak ada bulan dalam setahun, setelah bulan Ramadlan, yang lebih mulia di sisi Allah dari pada bulan Muharram. Dulu bulan ini dinamakan Syahrullah al-Asham (bulan Allah yang sunyi), karena sangat mulianya bulan ini”. (Lathaiful Ma’arif, hal. 34)
Di bulan yang mulia ini mari bersama-sama kita tingkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita. Perbanyak salat Sunnah, sedekah, membaca Alquran dan menuntut ilmu syar’i.
Jangan lupa perhatikan tetangga kanan kiri kita. Saudara terdekat kita mana yang perlu dibantu.
Demikianlah ceramah yang dapat kami sampaikan. Semoga di bulan Muharram ini kita semua diberikan kesehatan, kekuatan, keberkahan dan mampu meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
| Luas Area | 1200 m2 |
| Luas Bangunan | 1200 m2 |
| Status Lokasi | Milik |
| Tahun Berdiri | 2023 |