
DKMSITIMARNAH – Mengapa Ada Pawai Obor? Ini Asal Mulanya!
Pawai obor adalah tradisi yang sudah lama dikenal di berbagai daerah, terutama dalam momen-momen keagamaan dan kebangsaan, seperti menyambut Tahun Baru Islam atau perayaan Hari Kemerdekaan. Pawai ini biasanya dilakukan dengan cara berkeliling kampung atau kota sambil membawa obor yang menyala, disertai dengan lantunan selawat, yel-yel semangat, atau lagu-lagu bernuansa keagamaan dan kebangsaan.
Tradisi dari Zaman Dulu
Pawai obor memiliki akar dari tradisi masyarakat kuno yang menggunakan api sebagai simbol penerangan, kehangatan, dan pengusir kegelapan. Dalam banyak kebudayaan, obor menjadi lambang harapan, semangat, dan keberanian. Di Indonesia, penggunaan obor dalam perayaan malam hari sudah dikenal sejak zaman kerajaan, misalnya dalam ritual atau acara penting yang dilakukan di malam hari.
Pengaruh Islam
Dalam tradisi Islam, terutama di Indonesia, pawai obor sering dilakukan saat menyambut Tahun Baru Hijriah (1 Muharram). Hal ini berkembang dari kebiasaan masyarakat yang ingin menyemarakkan malam pergantian tahun dengan cara yang meriah namun tetap religius. Obor menjadi simbol cahaya Islam yang menerangi kehidupan umat.
Pengaruh Nasionalisme
Pada masa pergerakan kemerdekaan dan setelah Indonesia merdeka, pawai obor juga sering dilakukan untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus). Obor dianggap sebagai simbol semangat perjuangan para pahlawan yang tak pernah padam. Oleh karena itu, pawai obor menjadi bagian dari upacara penyambutan api obor dalam ajang olahraga nasional seperti PON atau internasional seperti Asian Games.
Makna Filosofis
Cahaya: Obor melambangkan cahaya pengetahuan dan keimanan.
Semangat: Api obor mencerminkan semangat juang yang terus membara.
Persatuan: Pawai obor dilakukan bersama-sama, menunjukkan nilai gotong royong dan kebersamaan.
Pawai obor bukan sekadar tradisi hiburan malam hari, tetapi memiliki makna mendalam yang berasal dari perpaduan budaya lokal, nilai-nilai keagamaan, dan semangat nasionalisme. Tradisi ini terus dijaga dan diwariskan karena mampu mempererat hubungan sosial masyarakat serta menumbuhkan rasa cinta terhadap agama dan tanah air.
| Luas Area | 1200 m2 |
| Luas Bangunan | 1200 m2 |
| Status Lokasi | Milik |
| Tahun Berdiri | 2023 |